Sabtu, 14 Januari 2012

MATINYA PENDIDIKAN BUDI PEKERTI



MATINYA PENDIDIKAN BUDI PEKERTI

      Banyak orang mengaku saleh, beriman dan taat beribadah.  namun sopan santun tepo sliro hormat menghormati yang dimiliki  hampir tidak terlihat, orang cenderung ingin berkuasa atas panasnya kehendak hati nurani, angkuh, ingin berkuasa dan ingin menang untuk berkuasa atas diri  orang lain demi kepentingan harga diri yang tdk berharga serta  keuntungan diri.
      Perbuatan perbuatan tulus baik dan bijak  jarang kita dapati. Perbuatan nista dusta, anarkhis, kotor, dosa dan tidak senonoh lebih  gampang dan menarik untuk  tetap dilakukan dan di nikmati... `kasian ya`..

     Jangankan guru para orang tua yang melahirkan mereka  tidak  lagi bisa mendidik putra putrinya dengan pendidikan budi pekerti yang adi nan luhur itu, karna Budi Pekerti orang tua sama seperti anak, Budi Pekerti mereka sudah pada mati, malahan banyak anak yang mengatur para orang tuanya dengan aturan yang mereka miliki dan maui, ibarat pepatah jawa berkata `kebo nyusu gudel`

      Entah mengapa para orangtuapun kesulitan lagi untuk mendidik anak-anaknya, barangkali mereka memiliki guru yang lebih menarik untuk didapatkan ilmunya, TV (yang tidak lagi memberi pendidikan baik), Video, Internet, teman2 kelompok, yang ilmunya dianggap tepat sesuai dengan gaya hidup mereka.
      Bayangkan ketika aparat menyita ribuan video porno dan membakarnya, harapannya agar generasi kita memiliki akhlak yang baik dan mulia, namun mereka malah tertawa-tawa, sebab mereka dapat mengakses lewat internet video-video itu di kamar tidur, kamar mandi bahkan di WC dengan nyaman dan tak ada serangpun yang dapat mengganggunya, hanya dengan handphone yang mereka miliki.
     Masihkah ada harapan untuk masa depan generasi penerus ?
Hanya dengan sebuah harapan dan doa,  kapan Tuhan akan memberi kemukjijatan agar Pendidikan Budi pekerti mendapat jalan untuk mengubah iman menjadi lebih baik, agar banyak orang dapat kembali kejalan yang benar... Amin